Menag Sampaikan Program Prioritas dan Inovasi Haji 2020 Di Raker DPD

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menggelar Rapat Kerja bersama DPD RI dalam rangka pembahasan Program Kerja Kementerian Agama dan Persiapan Penyelenggaraan Haji Tahun 2020. 

Rapat berlangsung di ruang PPUU Komite III dipimpin Ketua Komite III DPD RI, Bambang Sutrisno dan dihadiri seluruh anggota. 

Menag dalam Raker bersama Komite III DPD RI didampingi Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan, Dirjen PHU Nizar, dan jajarannya. Tampak hadir juga, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Nifasri dan Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag Suhaili. Menag mengawali paparannya dengan menyampaikan kegiatan prioritas rencana kerja pemerintah (RKP) Kementerian Agama Tahun 2020. 

Dikatakan Menag, anggaran yang dikelola Kementerian Agama dimanfaatkan untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan prioritas pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan keagamaan yang menjadi tugas Kemenag dan merupakan bagian dari RKP. 

"Kegiatan prioritas yang dilaksanakan Kemenag selaras dengan prioritas nasional revolusi mental dan pembangunan kebudayaan yang terkandung dalam rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024, yaitu: proyek prioritas memperkuat moderasi beragama," kata Menag, Senin (10/02). 

Dijelaskan Menag, ada lima kegiatan prioritas dalam memperkuat moderasi beragama. Pertama, penguatan cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam perspektif jalan tengah. 

Kedua, penguatan harmoni dan kerukunan umat beragama. Ketiga, penguatan relasi agama dan budaya. Keempat, peningkatan kualitas pelayanan kehidupan bergama. Dan kelima, pengembangan ekonomi dan sumberdaya keagamaan. 

"Untuk memenuhi prioritas nasional tersebut, Kemenag telah menyusun rencana kegiatan prioritas tahun 2020 untuk bidang agama dan bidang pendidikan," tutur Menag. 

Menag juga memaparkan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441H/2020M di hadapan anggota Komite III DPD RI. Mulai dari penambahan 10.000 kuota haji, kompetensi tim petugas haji, kelengkapan dokumen jemaah transfer anggaran operasional, jemaah haji lansia, layanan akomodasi jemaah haji, layanan konsumsi jamaah haji, pengembalian setoran jamaah haji hingga pembiayaan asrama haji. 

Dalam kesempatan tersebut Menag juga memaparkan 10 Inovasi Haji tahun 2020. Diantaranya, penambahan layanan makan bagi jamaah haji di Makkah dari 40 kali menjadi 50 kali (tambahan sebelum dan sesudah Arafah). Penguatan fast track tidak hanya di bandara Soetta, Cengkareng melainkan juga di Bandara Juanda Surabaya. 

"Tahun ini kami akan menggunakan Bandara Kartajati untuk jamaah haji asal Provinsi Jabar dengan jumlah 38.852 jamaah atau 101 kloter," kata Menag. 

Di sisi lain, lanjut Menag akan ada pembangunan sebanyak 60.000 toilet bertingkat di wilayah Mina. 

Alokasi jamaah lansia sebesar 1 persen dari jumlah jamaah haji reguler atau sekitar 2.125 orang jamaah. "Kami juga naikkan kuota cadangan jamaah haji dari 5 persen menjadi 10 persen dan 5 persen di antaranya untuk jamaah lansia. Nomor maktab di Armuza disesuaikan dengan nomor maktab di Makkah yang berbasis zonasi," kata Menag. 

"Meski banyak inovasi, namun tidak terjadi kenaikan dalam besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1441 Hijriah/2020 M sebesar Rp35,2 juta," lanjut Menag. 

Usai Menag menyampaikan paparannya Raker kemudian dilanjutkan dengan gelaran dialog Menag bersama anggota Komite III DPD RI.(p/ab)